MAKASSAR, Suara Jelata--- Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (GEMPAR) menggelar unjuk rasa di Kantor PT. Pertamina, Jalan Garuda, Kota Makassar. Jumat, (24/12/2021).
Aksi yang diwarnai bakar ban tersebut tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, pasalnya pihak PT. Pertamina sama skali tidak menemui massa aksi.
Karena itu, peserta aksi yang dilakukan oleh puluhan orang tersebut berlanjut dan akan kembali mendatangi pihak PT. Pertamina Hingga GM. PT. Pertamina Regional VII mau menemui massa aksi dan memberikan klarifikasi terkait Kredit macet proyek pembangunan jaringan pipa distribusi avtur dari TBBM Makassar ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
PT Pertamina dikabarkan dijual ke sebuah perusahaan sirup di Makassar. Kontrak pekerjaan proyek ratusan miliar milik PT Pertamina tersebut awalnya dijaminkan ke tiga bank untuk mendapatkan kredit, salah satunya bank pelat merah.
Meski pekerjaan proyek itu digemborkan telah rampung sekitar 80 persen, tetapi belakangan terendus kabar jika pengerjaannya mangkrak dan hingga saat ini belum dapat difungsikan.
"Tentu hal ini menjadi tanda tanya besar di masyarakat. Padahal anggaran yang digelontorkan dari APBN itu terbilang cukup fantastis, yakni sekitar Rp 155 miliar," kata peserta unjuk rasa.
Menurutnya, kasus ini terindikasi kuat ada tindakan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan terjadinya kerugian negara.
Sebelumnya, pihak PT Pertamina sempat gembar-gembor jika jaringan pipa distribusi avtur dari TBBM Makassar ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin diproyeksikan mulai dipergunakan pada September 2018 silam.
Jaringan pipa khusus avtur tersebut, menghubungkan tangki penyimpanan milik perseroan yang berada di Pelabuhan Makassar dengan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Pertamina yang berada di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Aksi ini akan terus berlanjut sampai pihak PT. Pertamina berani untuk menemui dan melakukan Klarifikasi berdasarkan tuntutan yang diajukan oleh kami yang tergabung dalam GEPMAR," pungkasnya.
Kahar