Makassar -- Aula Erlangga Makassar menjadi lokasi terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) bagi madrasah se-Kota Makassar.
Kegiatan ini diikuti para kepala madrasah serta menghadirkan sejumlah pejabat kemenag Makassar dan narasumber kompeten di bidang pendidikan madrasah, Sabtu 15/11/2025
Turut hadir dalam kegiatan Suedi S Pd I, selaku Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Makassar, Abdul Basid M Pd, Pengawas Madrasah Kemenag, Sulemen Achmad Salim M Pd Ketua KKM MI serta narasumber Nelvy , S Pd M Pd dan Rina M Pd yang memaparkan secara rinci konsep dan tahapan implementasi KBC
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan pengembangan karakter, pengalaman belajar yang bermakna, serta perhatian mendalam terhadap aspek sosial dan emosional peserta didik. KBC bertujuan membentuk generasi yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, serta menjadikan nilai cinta sebagai fondasi dalam proses pembelajaran maupun kehidupan.
Dalam sambutannya Suedi S Pd I menyampaikan bahwa KBC hadir sebagai jawaban atas tantangan pendidikan modern yang kerap berorientasi pada aspek kognitif semata.
“ Kurikulum Berbasis Cinta bukan hanya pendekatan emosional, tetapi visi pedagogis yang menempatkan cinta sebagai dasar pendidikan yang utuh. Ini adalah tawaran solusi atas kecenderungan pendidikan yang terlalu menekankan capaian intelektual tanpa menyentuh sisi kemanusiaan peserta didik " ujarnya
Narasumber Nelvy, S Pd M Pd memaparkan bahwa implementasi KBC memerlukan tahapan yang sistematis dan terukur, meliputi 1. Persiapan dan Perencanaan Pembentukan tim inti KBC, penyelenggaraan sosialisasi internal, serta analisis konteks dan kebutuhan madrasah. 2. Pelaksanaan Integrasi nilai-nilai cinta dalam proses pembelajaran, penguatan karakter, pembiasaan positif, serta penciptaan lingkungan belajar yang kondusif dan penuh empati. 3. Evaluasi dan Tindak Lanjut Pengumpulan data pelaksanaan, analisis hasil implementasi, hingga penyusunan laporan dan rekomendasi untuk penguatan program.
Menurut Nelvy, keberhasilan KBC sangat bergantung pada komitmen dan kolaborasi seluruh warga madrasah, mulai dari kepala madrasah, guru, hingga peserta didik.
Melalui sosialisasi ini, Kemenag Makassar berharap madrasah dapat menjadi pelopor pendidikan yang transformatif, mendidik dengan hati, dan membentuk karakter peserta didik secara utuh.
KBC diharapkan tidak hanya menjadi kurikulum, tetapi menjadi gerakan cinta yang menginspirasi lingkungan pendidikan dan masyarakat.
“ Dengan implementasi KBC, madrasah dapat menghadirkan pendidikan yang menghidupkan nilai kemanusiaan, menebar cinta, dan memberi manfaat bagi seluruh umat manusia ” Tutup Nelvy

