Terkait Hoaks Dugaan Penyimpangan BOS, Begini Tanggapan Pihak SMA Negeri 2 Ternate -->
Cari Berita

Terkait Hoaks Dugaan Penyimpangan BOS, Begini Tanggapan Pihak SMA Negeri 2 Ternate

Selasa, 25 November 2025

Plt Kepala SMA Negeri 2 Ternate, H. Amiruddin S. Radjilun, S.Pd. (foto: Ateng) 

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Viralnya pemberitaan tidak benar (hoaks) terkait dugaan penyalahgunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri 2 Ternate mendapat tanggapan dari pihak sekolah.


Hoaks itu menyebutkan dana BOS senilai Rp 1,4 Miliar diduga habis tanpa kegiatan itu akhirnya mendapat tanggapan keras Plt Kepala SMA Negeri 2 Ternate, H. Amiruddin S. Radjilun, S.Pd.


Statemen atau pernyataan yang sempat viral di salah satu media online lokal terbitan 24 November 2025, dalam dugaan Amiruddin bersumber dari terduga pelaku guru di SMA Negeri 2 Ternate. Pernyataan tersebut menurutnya sangat tidak rasional dan tidak mendasar. Dikatakan, terduga guru tersebut telah membuat pernyataan yang menjurus pada unsur fitnah dan terkesan ada ambisi dan interest tertentu.


“Sebagai seorang pendidik atau guru, seharusnya yang bersangkutan berpikir rasional dan tidak mencari-cari kesalahan tanpa memiliki bukti-bukti akurat,” ujarnya.


Amiruddin menyebutkan, melalui alokasi anggaran BOS dan BOSDA telah berdampak pada perubahan signifikan. Perubahan tersebut di antaranya, penataan lingkungan sekolah, pembiayaan kegiatan-kegiatan guru secara eksternal termasuk kegiatan siswa di luar. Kegiatan lainnya berupa workshop Guru-guru termasuk pembelanjaan ATK, pembayaran rekening air, listrik dan internet.


Terkait dana BOS dan BOSDA, Kepsek menyebutkan, pengelolaan dua sumber dana tersebut dikelola oleh masing-masing bidang kegiatan. Item-item kegiatannya itu sudah disusun dan dipergunakan sesuai peruntukannya.


“Sangat miris dan dungu terduga guru yang bersangkutan membuat manufer kesiangan melalui pernyataan tersebut, apalagi terkait nominal atau besaran dana.


Diketahui, untuk besaran BOSDA SMA Negeri 2 Ternate perbulan adalah Rp 72.000.000. Teknis penghitungannya adalah, jumlah siswa keseluruhan SMA Negeri 2 Ternate sebanyak 1.431 orang. Jumlah tersebut kemudian dikalikan dengan Rp 50.000 atau nominal BOSDA untuk satu siswa selama sebulan. Hasilnya adalah Rp 72.000.000.


“Yang disampaikan oleh terduga guru tersebut adalah BOSDA per bulan besarannya Rp 100.000.000 adalah tidak benar. Yang benar adalah BOSDA perbulan sebesar Rp 72.000.000,” terang H. Amiruddin.


Begitu juga dengan BOS, jumlah keseluruhan siswa SMA Negeri 2 Ternate adalah 1.431 orang selanjutnya dikalikan Rp 1.800.000 (besaran BOS per siswa dalam setahun), hasilnya adalah Rp 2,5 miliar.


Hal lainnya yang turut dibantah H. Amiruddin adalah masa jabatan Plt Kepsek. Ia menyebutkan, jabatan Plt Kepsek yang disandangnya itu dimulai pada Maret 2025, bukan 2024 seperti yang disebutkan guru tersebut.


“Sebelum saya menjabat Plt Kepsek, Arkas BOS itu telah disusun oleh Kepsek sebelumnya. Saya hanya melanjutkan,” ungkapnya.


H. Amiruddin juga membantah jika dirinya menghindar dari awak media dan Handphone miliknya selalu off. Bantahan tersebut ia sampaikan terkait pernyataan awak media yang merasa sulit bertemu dan menghubunginya via telepon. (Ateng)